Blog ini merupakan Web-Blog SMAN 1 Bola Kabupaten Wajo sebagai media online untuk guru dan siswa serta umum untuk mendapatkan informasi seputar Akademik

  • EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 1 BOLA

    Ekstrakurikuler bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat dan bakat siswa di bidang PMR, Pramuka, Kesenian, Bahasa Inggris, Pecinta Alam, Karya Ilmiah, Pusat Konseling

  • PEMBINA SMA NEGERI 1 BOLA

    Tenaga pendidik berasal dari lulusan S1 dan S2 berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan swasta seperti UNM, UNHAS, UIN dst. yang ditunjang dengan tenaga pendidik yang telah tersertifikasi dan memiliki pengalaman mengajar dan aspek-aspek lainnya. Tenaga pendidik dibekali berbagai macam pelatihan dan peningkatan profesionalisme guru yang berkerlanjutan.

  • LOGO SMA NEGERI 1 BOLA

    Unggul dalam Duniawi dan Ukhrawi

  • MAP SMAN 1 BOLA

    SMAN 1 Bola berjarak sekitar 2 km dari kota Solo yang terletak di wilayah Kelurahan Solo, Kecamatan Bola, Kabupaten Wajo, Propinsi Sulawesi Selatan.

  • Profil Sekolah

    SMA Negeri 1 Bola didirikan pada tahun 2007 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 421.3/1336a/Disdik Tentang Pembukaan,Penunggalan, dan Penegerian SMA

Jumat, 04 Mei 2018

Pengumuman Nilai Mata Pelajaran Hasil Ujian Nasional 2018

Berikut Pengumuman Nilai Mata Pelajaran Hasil Ujian Nasional 2018 (klik dan download gambar untuk meihat lebih jelas):

Share:

Kamis, 03 Mei 2018

Pengumuman Kelulusan Siswa SMAN 13 Wajo Tahun 2018

Dinas Pendidikan Sulsel mengumumkan kelulusan SMA/SMK malam ini, Rabu (2/5/2018).
Berikut nama-nama siswa yang lulus:
Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Dewan Guru SMA Negeri 13 Wajo Pada Tanggal 2 Mei 2018, maka Siwa Kelas XII Yang dinyatakan Lulus Adalah Sebagai Berikut:                          
                    
NO.    NOMOR PESERTA    KET.        NO.    NOMOR PESERTA    KET.
                      
1    3-18-19-11-025-001-8    LULUS        26    3-18-19-11-025-026-7    LULUS
2    3-18-19-11-025-002-7    LULUS        27    3-18-19-11-025-027-6    LULUS
3    3-18-19-11-025-003-6    LULUS        28    3-18-19-11-025-028-5    LULUS
4    3-18-19-11-025-004-5    LULUS        29    3-18-19-11-025-029-4    LULUS
5    3-18-19-11-025-005-4    LULUS        30    3-18-19-11-025-030-3    LULUS
6    3-18-19-11-025-006-3    LULUS        31    3-18-19-11-025-031-2    LULUS
7    3-18-19-11-025-007-2    LULUS        32    3-18-19-11-025-032-9    LULUS
8    3-18-19-11-025-008-9    LULUS        33    3-18-19-11-025-033-8    LULUS
9    3-18-19-11-025-009-8    LULUS        34    3-18-19-11-025-034-7    TIDAK LULUS
10    3-18-19-11-025-010-7    LULUS        35    3-18-19-11-025-035-6    LULUS
11    3-18-19-11-025-011-6    LULUS        36    3-18-19-11-025-036-5    LULUS
12    3-18-19-11-025-012-5    LULUS        37    3-18-19-11-025-037-4    LULUS
13    3-18-19-11-025-013-4    LULUS        38    3-18-19-11-025-038-3    LULUS
14    3-18-19-11-025-014-3    LULUS        39    3-18-19-11-025-039-2    LULUS
15    3-18-19-11-025-015-2    LULUS        40    3-18-19-11-025-040-9    LULUS
16    3-18-19-11-025-016-9    LULUS        41    3-18-19-11-025-041-8    LULUS
17    3-18-19-11-025-017-8    LULUS        42    3-18-19-11-025-042-7    LULUS
18    3-18-19-11-025-018-7    LULUS        43    3-18-19-11-025-043-6    LULUS
19    3-18-19-11-025-019-6    LULUS        44    3-18-19-11-025-044-5    LULUS
20    3-18-19-11-025-020-5    LULUS        45    3-18-19-11-025-045-4    LULUS
21    3-18-19-11-025-021-4    LULUS        46    3-18-19-11-025-046-3    LULUS
22    3-18-19-11-025-022-3    LULUS        47    3-18-19-11-025-047-2    LULUS
23    3-18-19-11-025-023-2    LULUS        48    3-18-19-11-025-048-9    LULUS
24    3-18-19-11-025-024-9    LULUS        49    3-18-19-11-025-049-8    LULUS
25    3-18-19-11-025-025-8    LULUS               

Selengkapnya...
Share:

Jumat, 27 April 2018

(KARYA TULIS ESAI SISWA) - Pemilu sebagai Proses Pembelajaran Demokrasi Pemilih Pemula


Hasil gambar untuk kpu
           Pemilu merupakan bentuk demokrasi langsung. Bertujuan untuk memilih pemimpin rakyat untuk membentuk pemerintahan menjadi lebih baik dari sebelumnya, untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia. Pemerintahan Negara terbentuk melalui pemilu berasal dari rakyat, dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat yang diabdikan untuk kesejahteraan rakyat. Pemerintah tidak bisa bertindak apapun mengenai negara tanpa persetujuan rakyat. Pemilihan umum merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan Negara yang berkedaulatan rakyat. Dalam pemilu, warga negara berhak memilih pemimpin yang dianggap mampu membangun negara dengan lebih baik. Oleh sebab itu, pemilu merupakan salah satu bentuk pengabdian bela negara. Alasan tersebut sepenuhnya benar karena  dalam pemilu, rakyat  menyalurkan suara  secara langsung pemimpin yang memiliki karakter sesuai dengan keinginan bersama.
Ikut serta dalam pemilihan umum merupakan suatu bentuk pengamalan pancasila, khususnya sila ke-4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa diskriminasi. Sebagai warga negara yang baik, kita hendaknya dapat mengembangkan kesadaran berperan serta dalam pemilu. Peran serta tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti kampanye atau ikut serta dalam pemilihan langsung.
Undang-undang yang berlaku di Indonesia berisi bahwa pemberian suara dalam pemilu adalah hak setiap warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih. Menurut UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD Nomor 18, pemilih pemula adalah Warga negara Indonesia yang telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah atau pernah kawin. Berdasarkan undang-undang itu, tak sedikit pemuda yang berumur 17-21 tahun sudah memiliki hak secara langsung untuk memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nurani tanpa perantara atau dorongan dari manapun, karena suara yang mereka berikan juga menjadi penentu bagi mereka sebagai pemilih pemula. Remaja dalam dunia nyata merupakan generasi muda yang akan menggantikan posisi pemerintahan yang sekarang. Salah satu hal terpenting dalam sebuah organisasi atau pemerintahan adalah adanya generasi muda. Remaja belajar sedikit demi sedikit tentang demokrasi dan kepemimpinan melalui sebuah organisasi di sekolah, kemudian merambah ke pemilihan umum dalam negara. Setiap pemilih membutuhkan pengetahuan tentang pemilu agar proses pemilu lebih optimal. Begitu pula para pemula tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berperan sebagai pemilih pemula.
Setiap warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih dalam penyelenggaraan pemilu mempunyai hak pilih, sehingga suara yang diberikan mereka untuk menjadikan pemimpin yang dapat dipercaya dan bisa dijadikan panutan. Dalam dunia politik, mulai dari kepala desa, bupati, gubernur bahkan sampai pada pemilihan presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, wajib mempunyai program memajukan dunia pendidikan. Namun bukan hanya dalam bentuk program saja, tetapi harus dibuktikan dengan nyata, karena pemilih pemula di Indonesia didominasi oleh pelajar tingkat SMA yang sudah pasti membutuhkan pendekatan dalam dunia pendidikan. Mereka tidak cukup dipandang sebelah mata karena mereka dianggap paling riskan terhadap korban kerakusan dunia politik.
Perilaku pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan calon yang harus dipilih. Walaupun para pemilih pemula yang umumnya lebih melek teknologi membuat akses internet semakin luas, media sosial mudah diakses, namun mereka masih bersikap acuh tak acuh terhadap dunia politik. Padahal masa depan mereka salah satunya juga tergantung pada pemimpin yang berhasil dipilih oleh semua rakyat. Semua itu membutuhkan pengarahan, pengajaran dan pendekatan, terutama pendidikan yang mendukung. Pemahaman tentang pemilu harus ditingkatkan, sosialisasi dan pendidikan pemilih harus terus diupayakan dalam menyelenggarakan pendidikan pemilih pemula. Sebagai contoh memberikan pencerahan kepada para siswa agar mereka memiliki pemahaman yang memadai bagaimana memilih dengan cerdas dan cermat.
Dalam memberikan hak pilihnya, pemilih pemula hendaknya mengetahui visi, misi dan program bahkan riwayat hidup partai politik atau calon yang akan dipilihnya. Dengan indikator tersebut, maka pemilih pemula akan memiliki pertimbangan yang memadai sebelum memutuskan kemana suaranya akan diberikan. Melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih yang dilaksanakan terus menerus, pemilih pemula tentu akan memiliki pilihan dan memiliki tanggung jawab dalam menyukseskan pemilu sehingga capaian partisipasi politik akan makin meningkat dari waktu ke waktu dan akan mengurangi kemungkinan penolakan dan tumbuhnya golput, karena tidak memilih pun adalah sebuah pilihan politik. Namun, tidak memilih adalah sebuah pilihan yang salah karena golput sudah bermakna bahwa bersiap menerima pemimpin yang tidak dikehendaki.
Selain dalam pendidikan, pemilu sangat penting bagi pemilih pemula untuk mengajarkan kesanggupan diri untuk terjun kedunia politik. Siapapun yang sudah berumur 17 tahun ke-atas, harus mewujudkan keikutsertaannya sebagai warga negara dalam bentuk pemungutan suara. Keikut sertaan tersebut merupakan suatu pengamalan Pancasila, khususnya pada sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan politik bagi pemilih pemula sebenarnya dimaksudkan untuk menyiapkan kader-kader yang dapat diandalkan untuk memenuhi harapan masyarakat luas. Dalam arti yang benar-benar memahami semangat yang terkandung dalam perjuangan sebagai kader bangsa. Pendidikan politik akan mampu menumbuhkan kesadaran berpolitik sejak dini. Kedua, mampu menjadi aktor politik dalam lingkup peran dan status yang disandang. Ketiga, memahami hak dan kewajiban politik sebagai warga negara secara baik. Keempat, secara bijak mampu menentukan sikap dan aktivitas politiknya.

(Tulisan ini dilombakan dalam Lomba Debat Siswa Penulisan Essai Pemilu dan Demokrasi yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Wajo)



Share:

(KARYA TULIS ESAI SISWA) - PILKADA WAJO SEBAGAI SIMBOL MUSYAWARAH KEARIFAN LOKAL

Hasil gambar untuk kpu

 Ada sebuah ungkapan kebanggaan Rakyat Wajo yaitu “Jika ingin belajar tentang demokrasi yang modern, Anda tidak perlu jauh-jauh ke luar kegeri. Cukup membuka dan mempelajari sejarah dan catatan peninggalan masa lampau dari Kerajaan Wajo”.

Kalimat di atas bukanlah sesuatu kalimat yang berlebihan jika diucapkan. Jika melihat sejarah, Wajo merupakan salah satu kerajaan yang memiliki nama besar di Sulawesi Selatan. Siapa sangka, kerajaan yang dibangun beratus-ratus tahun lalu ini memiliki sistem demokrasi yang modern. Kerajaan Wajo disebut memiliki keistimewaan tersendiri karena Wajo merupakan satu-satunya kerajaan yang tidak mengenal sistem Tomanurung atau dalam istilah lainnya yaitu sistem dinasti yang sering dikonotasikan negatif­.
Seperti yang diketahui bahwa setiap kerajaan dipimpin oleh seorang Raja yang berasal dari kaum bangsawan, dan yang berhak meneruskan tahtanya ialah keturunannya. Kerajaan Wajo dari dahulu tidak seperti halnya dengan kerajaan yang ada di pulau Sulawesi bahkan kerajaan yang pernah ada di nusantara ini. Kerajaan Wajo bukanlah milik kalangan tertentu atau bangsawan saja yang diwariskan secara turun temurun. Semua orang berhak dan mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi pemerintahan kerajaan. Kerajaan Wajo merupakan kerajaan yang dibangun dan dimiliki bersama pemerintah dengan rakyatnya. Seorang Raja diangkat bukan berdasarkan keturunan tetapi melalui hasil musyawarah pemangku adat atau rapat dewan adat Arung Patappulo’e (dewan adat yang berjumlah 40 orang). Jadi sejak dahulu di Wajo telah dibentuk anggota dewan sama seperti yang ada di indonesia sekarang. Indonesia mengenal sistem tatanan demokrasi dengan prinsip kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
Menurut beberapa sumber yang dilansir dari sejarah bahwa Raja Wajo yang disebut sebagai Arung Matowa bukanlah jabatan yang diwariskan dengan turun temurun. Arung Matowa dipilih dari rakyat Wajo dan diangkat oleh perwakilan rakyat Wajo yang dipimpin Arung Bentengpola. Sama halnya dengan slogan “Dari Rakyat, Oleh Rakyat, dan Untuk Rakyat”. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu faktor tertanamnya prinsip-prinsip demokrasi di Wajo sejak dulu bahwa suara terbanyaklah yang menentukan sebuah keputusan seperti yang tertuang dalam bunyi Pancasila sila ke-4 “Permusyawaratan yang Dipimpin oleh Hikmat, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Sesungguhnya ini adalah warisan yang amat berharga bagi masyarakat Indonesia.
Seorang Raja di Wajo yang diangkat harus tunduk kepada garis peraturan yang telah ditetapkan bersama dan harus menghargai kebebasan atau kemerdekaan setiap individu yang ada di Wajo. Di Wajo ditanamkan sikap kemerdekaan yang tinggi, setiap Raja harus menanamkan bahwa siapa pun orang Wajo itu masih sejak di dalam kandungan dia sudah merdeka, tidak ada diskriminasi dan tidak satupun yang boleh merampas kebebasan tersebut sekalipun itu seorang Raja.
Kerajaan Wajo yang berakhir tahun 1948 kemudian menjadi sebuah wilayah yang disebut sebagai Kabupaten Wajo. Orang Wajo dikenal dengan keahliannya dalam bercocok tanam, peternakan, bahkan terkenal sampai ke luar negeri tentang kejayaannya dalam menguasai dunia perdagangan. Kejayaan masa lalu itu dipercaya karena masyarakat Wajo waktu itu menghargai keberadaan para Raja. Para Raja adalah pusat kekuasaan dan kesejahteraan mereka yang diberi amanah, dipercayakan untuk dipikul dan dibebankan kepada kepala pemerintahan yaitu seorang Raja. Simbol tersebut tentu masih dibutuhkan kehadirannya pada zaman kini yang telah modern, dituangkan ke dalam bentuk proses pilkada dengan tujuan untuk menyatukan seluruh aspirasi elemen masyarakat dalam ikatan harmoni kedamaian dalam hidup bermasyarakat.
Demikianlah tentang kearifan lokal dari budaya Wajo khususnya dalam proses pengambilan keputusan dan dalam memilih pemimpin semua diputuskan melalui musyawarah mufakat. Semua individu atau pun golongan memiliki hak yang sama, dimulai dari hak untuk hidup hingga dalam menentukan pilihan. Siapa pun yang mencalonkan diri dan terpilih untuk menjadi pemimpin Wajo selanjutnya masih meneladani sifat para Raja Wajo terdahulu yang selalu tunduk pada aturan, tidak serakah, mengayomi dan menyadari bahwa dirinya terpilih dari suara terbanyak yang berasal dari rakyat. Para Raja Wajo adalah orang yang rendah diri, menyayangi, jujur, jauh dari sifat serakah. Kerajaan Wajo adalah simbol kebebasan berpendapat dengan tetap santun menghargai dan menghormati kemerdekaan yang ada pada orang lain. Semua orang diciptakan dengan derajat yang sama, tak ada yang hina atau pun mulia.  Jaga kearifan lokal, ”Maradeka To Wajo’e Ade’na Na Papuang”, kalimat ini dari zaman dahulu sampai sekarang menjadi slogan daerah Wajo dan slogan ini terdapat/tertulis dalam lambang/logo Kabupaten Wajo.

Share:

Selasa, 17 April 2018

HASIL SNMPTN SMA NEGERI 13 WAJO (SMAN 1 BOLA) TAHUN 2018

"ORANG BIASA AKAN MELIHAT HASIL, ORANG BIJAK AKAN MELIHAT PROSES"



Hari ini, Selasa (17/4/2018) adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi calon mahasiswa baru yang telah mendaftarkan dirinya pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Tepat pukul 18.00 Wita telah diumumkan di website resmi SNMPTN.

Selamat Kepada:

Nirmala Sari (FKM - Unhas)
Nurhaliah (Ilmu Komunikasi - Unhas)
Besse Firayana (Hukum - Unhas)
Andi Yuliana (Manajemen - Unhas)
Rahwana (Pendidikan Biologi - UNM)

Berikut cara mengetahui apakah peserta SNMPTN dinyatakan lulus atau tidak:
1. Buka laman pengumuman.snmptn.ac.id
2. Silakan masukkan nomor pendaftaran pada kolom yang telah disediakan
3. Pada kolom selanjutnya, masukkan tanggal lahir
4. Klik tombol 'Lihat Hasil Seleksi'
5. Muncul keterangan kelulusan peserta SNMPTN 2018. Lihat apakah Anda berhasil lolos atau tidak.
Bila dinyatakan dinyatakan lulus di perguruan tinggi negeri yang telah dipilih, maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan beberapa hal terkait pendaftaran ulang.
Bila dinyatakan tidak lulus, sebaiknya segera mendaftar melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Share:

Ramalan Cuaca

Tulis Artikel (Mading Blog)

pasang iklan
Diberdayakan oleh Blogger.